Polisi Antisipasi Penyebaran PMK di Kabupaten Tulungagung

 



TULUNGAGUNG - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di sejumlah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur mendapatkan perhatian banyak pihak.


Selain Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung yang telah melakukan antisipasi dengan melarang hewan dari daerah outbreak maupun suspek PMK, hal yang sama juga dilakukan oleh Polres Tulungagung.


Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto melalui Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Anshori mengatakan, antisipasi dilakukan pihaknya dengan memeriksa kondisi kesehatan sapi di sejumlah lokasi peternakan dan jual beli.


Anggotanya bersama dengan tim kesehatan mendatangi beberapa kecamatan yang memiliki populasi peternakan sapi perah dan sapi potong cukup besar di Kabupaten Tulungagung.


Selain melakukan pemeriksaan di kandang kandang sapi, anggota Polisi juga membagikan selebaran berisi himbauan dan ajakan kepada peternak dan pedagang sapi untuk melaporkan kepada petugas jika mendapati hewan piaraannya dalam kondisi sakit.


“Kami juga membagikan selebaran berisi himbauan dan ajakan kepada peternak dan pedagang sapi untuk melaporkan kepada petugas jika mendapati hewan piaraannya dalam kondisi sakit”, ucapnya.


Anshori berharap, antisipasi yang dilakukan pihaknya ini bisa menangkal masuknya PKM di Kabupaten Tulungagung.


“Sehingga kondisi hewan terutama sapi di Tulungagung tetap aman dan tidak mempengaruhi ekonomi masyarakat”, ujaranya.


Pihaknya juga meminta masyarakat dan warga Tulungagung tidak panik dengan adanya PMK yang merebak di beberapa daerah yang ada di Jawa Timur tersebut.


Sebab selama ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama dengan Polda Jawa Timur berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan sejumlah cara, termasuk dengan memastikan hewan hewan dari daerah outbreak dan suspek tidak dijual keluar daerah terlebih dahulu hingga wabah tersebut bisa teratasi. (ANS71-Restu)